Selasa, 01 Februari 2011

Trip to Jogja

D.I.Y merupakan salah satu tempat wisata yang sangat menarik. nggak pernah menjenuhkan untuk terus datang berulang kali kesana. Gue pribadi sangat interest dengan Jogja. Jogja is one of place that i love! Kali ini keberangkatan gue ke Jogja dalam rangka KKL alias Kuliah Kerja Lapangan bersama sahabat rupa UNJ 2007. Start pukul 15.oo dengan bus pariwisata. Sesampainya di Jogja pukul 08.oo pagi, kami mengunjungi beberapa Universitas yang memiliki Fakultas Seni dan Desain seperti UNY dan ISI.  Kebetulan di ISI sedang ada pameran Desain dan kamipun melihat karya-karya mahasiswa ISI yang luar biasa.  Karya lukis, desain grafis maupun desain interiornya. Setelah itu perjalanan di lanjutkan ke museum Affandi yang terletak di Jl. Adi Sucipto yang menghubungkan  kota Jogja dan Solo. Pembangunan museum Affandi ternyata dilakukan bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi. Kamipun dapat menyaksikan video tentang bagaimana Affandi melukis dan kesehariannya. Guide pun menjelaskan tentang video tersebut secara detail.
Setelah puas melihat lihat karya di museum Affandi, Rombongan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : Kelompok Batik, Kelompok Lukis, kelompok Grafis dan kelompok Patung. Kelompok masing-masing bergegas menuju tempat para seniman yang bersangkutan. Dan sayapun yang mengambil fokus ke pelajaran Batik bersama teman-teman menuju Ngasem, Taman sari. Tidak lupa ditemani oleh dosen tercinta, Ibu Warin. Seniman yang akan melatih bernama Pak Eddy. Beliau sangat baik dan sabar menangani tingkah laku kami yang nggak karuan. hehehe.. Tempat tinggal kami di sebuah kontrakan yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah Pak 
Eddy.selama kurang lebih 8 hari kami akan dilatih membuat Batik dengan berbagai teknik. Untuk malam pertama Gue dan Denti menemui teman yang berada di Jogja. Berjalan menuju Malioboro sambil menikmati suasana malam kota Jogja. Tertawa riang dan bersenda gurau bersama teman-teman yang sudah lama nggak bertemu. Nggak lupa selalu mampir ke Mirota Batik buat hunting oleh-oleh. Paginya, seperti biasa dimulai pukul 08oo s.d 03.oo kegiatan membatik di tempat Pak Eddy. Kegiatan hari ini membuat desain untuk batik yang akan di buat kemudian memindahkan desain di atas kain. Setelah itu, waktu bebas dan malamnya gue dan Denti kembali bermain dengan teman yang ada di Jogja. Kali ini ke sego macan untuk nyobain Klotok sambil main kartu. Hmmm, rasa klotok nggak bisa gue deskripsiin. Cobain aja sendiri. Hehehe. Bis minum klotok ke Alun-alun utara tempat beringin harapan. Konon juga katanya apabila seseorang yang matanya ditutupi kain bisa melewati tengah-tengah di antara dua pohon beringin, harapannya akan di kabulkan. Hehehe tapi gue nyoba dan nggak pernah berhasil. Sebelum pulang ke kontrakan mampir ke Benteng buat nongkrong sambil ngeliat temen-temen yang asyik Piksian. Melihat aksi freestyle yang mereka lakukan. Nggak terasa udah hampir pagi. Gue dan Dentipun pulang ke kontrakan. Alhasil nggak tidur karena jam 08.oo udah mulai ngebatik ngelanjutin materi yang kemarin di ajarkan. Hari ini setelah membuat desain yaitu proses mencanting atau memberi malam pada desain yang telah jadi di atas kain. Waktu menunjukan pukul 03.oo sore, gue dan temen-temen kelompok batik menyempatkan untuk mampir ke Taman sari karena letaknya sangat dekat. Konon katanya kolam yang ada di taman sari adalah tempat mandi para selir yang akan dipilih oleh raja.
Taman sari selalu ramai dikunjungi para wisatawan dalam maupun luar negeri. Selain memiliki nilai history, taman sari juga memiliki nilai estetik. Banyak spot yang menarik untuk di foto. Kebenaran akan cerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Bagaimana dengan Anda? Percaya atau tidak? silahkan menilai sendiri. Setelah puas mengitari dan foto2 di taman sari, waktunya kembali ke kontrakan. Malamnya ada undangan pameran Diskomfest ISI di Jogja Museum Nasional. Acara pembukaan pameran meriah dihiasi kembang api dan band-band lokal yang keren. Pembukaanpun di mulai pada pukul 09.oo.
Sehari sebelum balik ke Jakarta. Pertemuan terakhir sama temen-temen. Hikz. Halah lebay. Mampir ke House of Raminten yang berada di samping Mirota Bakery skalian makan malam. House of Raminten, Mirota batik yang berada di jalan Malioboro dan Mirota bakery adalah milik Bapak Hamzah. Enterpeneur handal dan bisa di bilang nyentrik. Interior di Raminten sangat ok. Makanan yang ditawarkan sangat sederhana, ora neko-neko. Macam makanan tradisional seperti nasi kucing, nasi goreng, indomie goreng, bubur, sate ayam, sate puyuh, dan banyak makanan modern lainnya. Tapi yang khas ya Nasi Kucing-nya itu
Para pelayan di House of Raminten juga eksotis. Yang pria mostly pakai giwang di telinga dan tubuh bagian bawah yang dibalut batik. Yang wanita? Lebih manteb lagi dengan di balut dengan kemben batik ketat.Kalau main2 ke Yogyakarta, aku rasa House of Raminten patut masuk dalam daftar singgah. hahaha. Kongkow2 sejenak, melepas lelah sehabis keliling kota yg ramah dan eksotis.. Sebelum balik ke aJakarta, nggak lupa beli oleh-oleh, Batik dan Bakpia. Oh I miss Yogyakarta..
sama bu Arin
duduk manis yaa
deket malioboro
belajar ngebatik
@house of Raminten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Ninis Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Illustration by Enakei | Blogger Blog Templates