cover Aneka Yess! edisi 09 |
F
for Fashion not for Friend
Remaja
memiliki dunianya sendiri. Dunia yang hanya ada kesenangan dan gaya. Begitupun
dengan Kayla. Sekarang dia tidak harus mengenakan seragam lagi untuk pergi ke
sekolah. Sudah enam bulan yang lalu dia menjadi mahasiswi tingkat satu di
jurusan fashion design. Memiliki tubuh ramping bak model, ia pantas mengenakan
semua jenis mode pakaian yang membalut dirinya. Dan Ia selalu mengenakan high heels. Ia tidak bisa pergi
tanpa heels-nya. Satu hal lagi yang menyempurnakan dunia remajanya adalah
memiliki dua orang sahabat yang tak kalah cantik dan fashionable darinya.
Yang
pertama, namanya Ayu. Sama seperti nama yang di milikinya. Ayu berparas cantik
dan gaya bicaranya yang lemah lembut membuat setiap orang senang berada di
dekatnya. Tubuhnya tidak tinggi dan ramping seperti Kayla, Ayu bertubuh sedang,
tidak gemuk dan tidak juga kurus. Kulitnya putih dan rambutnya panjang menutupi
bahu. Ayu selalu mengenakan rok dengan berbagai model yang membuat ia semakin
anggun.
Yang
kedua, Intan. Yeah, Intan memang agak lain di bandingkan Kayla dan Ayu. Sedikit
tomboy namun tetap memiliki sisi feminim. Sepatu Boot! satu hal yang cukup
menggambarkan tentang dirinya. Boot Lover’s. Terkadang ia menyatukannya dengan
legging berwarna-warni membuat penampilannya semakin berbeda. Itulah salah satu
alasan yang membuat mereka tertarik ingin menjadi designer. Memiliki karakter
yang berbeda-beda akan tetapi mempunyai tujuan yang sama.
Siang
itu di pendopo tempat berkumpulnya Kayla dan teman-teman. Seperti biasa Ayu
asik dengan ipadnya sambil menikmati Lemonade water dan Intan sibuk dengan
gamenya di PSP.
“Guys,
kita ke pameran busana aja yuk!” Ajak Kayla kepada kedua sahabatnya.
“Yuk!”
Ayu dan Intan menjawab serempak.
Selama
enam bulan mereka bisa menjadi sahabat yang baik. Perkenalan mereka dimulai
saat ospek dan hanya mereka bertiga yang datang terlambat. Alhasil, mereka
dapat hukuman bersama. Ya, kebersamaan yang menyatukan mereka sampai sekarang.
Sebisa mungkin, melakukan apapun selalu bersamaan. Mereka bertiga memiliki
minat fashion yang sama. Itulah salah satu alasan yang membuat mereka tertarik
ingin menjadi designer. Memiliki karakter yang berbeda-beda akan tetapi
mempunyai tujuan yang sama.
Malamnya
setelah nonton pameran, mereka bertiga seperti biasa berkumpul di rumah Kayla
untuk berdiskusi tentang dunia fashion dari majalah HAI yang di baca.
“Cocok
nggak ya, kira-kira kalau aku pakai busana seperti ini?” tanya Ayu sambil
memperlihatkan majalah yang di pegangnya kepada Kayla dan Intan.
“Cocok
aja sih, why not?” Kayla menjawab
sambil melirik majalah yang ditunjukkan Ayu.
“Cocok,
tapi kenapa sih kita nggak merancang sendiri busana yang akan kita pakai? Itu
jauh lembih menyenangkan bukan?” Intan memberi ide.
“Aku
tau! Tadi siang aku baca mading, disitu ada kontes fashion design, bagaimana
kalau kita bertiga ikut berpartisipasi? Pemenangnya nanti akan dibuatkan
pameran lho selama satu minggu.” Kayla menambahi.
“That’s cool!” Ayu menyetujui.
“Kita
mix and match pakaian yang ada di lemari aku lagi yuk!” Ajak Kayla.
“Ok,
mungkin kita bisa dapet inspirasi dengan pakaian-pakaian jadul milik kamu Kay!”
seru Intan.
HAHAHAHA.
Mereka bertiga tertawa bersamaan. Penuh keceriaan. Sahabat memberi tawa dan
juga memberi arti. Mereka bertiga saling mengisi dan selalu ada saat yang lain
membutuhkan. That’s what friends are for...
***
Selama
beberapa hari Kayla jarang bertemu dengan kedua sahabatnya. Ya, pastinya mereka
sedang sibuk membuat rancangan dan materi yang akan di siapkan untuk mengikuti
lomba. Lama kelamaan Kayla bosan dengan situasi seperti ini. Kayla kembali
mengubungi teman-temannya.
“Yu,
kamu dimana? ngumpul di pendopo sekarang ya!” Kayla berbicara pada Ayu di
telepon genggamnya.
“Iya,
aku lagi nunggu dijemput Intan.” jawab Ayu diseberang.
Satu
jam kemudian Kayla sudah berkumpul dengan kedua sahabatnya. Seperti tidak
bertemu setahun lamanya, mereka bertiga saling berpelukan. Tak sabar untuk
memperlihatkan karya miliknya. Ayu dan Intanpun sudah siap mempersentasikan
rancangan miliknya masing-masing.
“Kay,
kamu duluan aja setelah itu Intan dan aku yang terakhir,” kata Ayu.
Kayla
mulai menunjukan rancangan busana miliknya di laptop. Lengkap dengan sepatu
high heels andalannya. Tak mau kalah Intanpun menunjukan rancangan busana
miliknya beserta sepatu boot berwarna merah kesukaannya.
“Kamu
yang bener aja Tan, masa dari atas sampe bawah udah feminim trus sepatunya
boot? nggak salah?” Kayla memberitau Intan.
“Maksud
kamu apa, Kay? This is my style and i
don’t care what you say! rancangan kamu juga nggak matching dengan heels-nya.
Terlalu minimalis. ”
“Kamu
harusnya memperhatikan saran dari aku bukan malah menjelek-jelekan karyaku!”
Kayla menahan emosi.
“Kenapa
jadi dramatis begini sih kalian?” Ayu menengahi.
“Ok,
kayaknya tema kompetisi ini ‘F for
Fashion not for Friend’. Bye! See you at
the competition” bentak Intan yang kemudian pergi dengan Jeep-nya
meninggalkan Ayu dan Kayla.
“Tapi
apa yang Intan bilang bener juga Kay, rancangan yang kamu buat terlalu
minimalis. Mungkin bisa kamu tambah dengan accessories.” Ayu menyarankan.
“Udah
deh Yu, aku lagi nggak mau denger saran dari siapapun. Urus aja rancangan kamu
dan kita lihat nanti pengumuman lombanya dua minggu lagi.”
Ayu
hanya diam. Ia merasa kehilangan dua orang sahabatnya. Tapi apakah Kayla dan
Intan merasakan hal yang sama padanya?
***
Dua
minggu telah tiba. Hari yang dinanti-nanti oleh Kayla, Intan dan Ayu. Sejak
perselisihan mereka waktu itu, mereka jadi tidak bertegur sapa di kampus.
Sebenarnya, dlam lubuk hatai Kayla, ia sangat rindu berkumpul dengan Ayu dan
Intan. Tak ada lagi hari-hari yang menyenangkan bersama mereka. ini merupakan
pukulan yang berat dalam dirinya. Harus mengadu pada siapa selain mereka?
Sebuah
gedung dengan desain interior yang menarik menjadi tempat di umumkannya
pemenang lomba. Mata Kayla terus mencari-cari sosok Ayu dan Intan. Sama sekali
tak terlihat sejak ia datang. Hingga pada akhirnya matanya berhenti menatap
seorang gadis yang anggun dan tentunya mengenakan gaun putih berhias dengan
gemerlap emas seperti sahabatnya. Dia memang Ayu. Seketika Kayla berlari dengan
pasti mengenakan high heels-nya menghampiri Ayu dan mereka saling berpelukan
kemudian menatap satu sama lain.
“I miss you!” Ayu memeluk Kayla dengan
lembut.
“Mana
si tomboy Intan? Akan aku peluk nanti dia kalau masih memakai sepatu boot
nge-jreng andalannya.”
Kayla
dan Ayu berjalan mengitari ruangan mencari sahabatnya. Intan.
Beberapa
lama sudah mereka berdua tidak menemukan Intan. Pikirnya Intan tidak datang
hingga akhirnya waktu yang ditunggu telah tiba untuk mengumumkan siapa pemenang
lomba tahun ini. Satu di antara lima pemenang sama sekali tidak ada nama Kayla,
Ayu maupun Intan. Walaupun begitu, Kayla dan Ayu merasa bahagia dapat menemukan
kembali sahabatnya.
“Kayla!
Ayu!” teriak seorang cewek mengenakan sepatu boot tentunya.
Kayla
dan Ayu menghampiri Intan dan mereka saling berpelukan. Tidak ada yang lebih
bahagia di bandingkan Sahabat. Fashion is
fashion and friend is everything!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar