Perkembangan Teknologi Jurnalistik
Remaja Indonesia Dengan Meminimalisasikan Pemanasan Global
Manusia
pada hakekatnya sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan, salah satunya adalah
kebutuhan berkomunikasi. Manusia berinteraksi setiap harinya, hal tersebut tidak
bisa di hindari. Tak hanya kebutuhan untuk berkomunikasi, manusia juga
membutuhkan informasi yang sedang berkembang untuk terus bisa melakukan
interaksi. Proses interaksi berasal dari sumber informasi yang di berikan atau
di sampaikan melalui komunikasi jurnalistik..
Menurut
jenisnya, komunikasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu komunikasi berupa teks
yaitu dengan tulisan, komunikasi verbal serta komunikasi visual yang dapat
disampaikan melalui simbol dan grafis yang ditunjukan. Tujuannya sama agar interaksi
yang dilakukan oleh setiap orang dapat berlangsung dengan baik dan pesan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi yang diberikanpun bermacam-macam
bentuknya.
Dunia
berkembang, maka teknologi semakin berkembang dan semakin canggih. Di sadari
atau tidak hal tersebut nampaknya mempengaruhi komunikasi dalam jurnalistik di
masa yang akan mendatang lima puluh tahun lagi. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia jurnalistikpun berkembang
sangat pesat dengan melewati berbagai tahapan. Kegiatan jurnalistik
sudah tak asing lagi bagi masyarakat jaman sekarang yang melibatkan publikasi,
komunikasi dan sekarang internet saja bisa di sebut sebagai kegiatan
jurnalistik. Manfaat dan tujuannya adalah sama untuk menyampaikan pesan yang sedang
trend. Pada umumnya kegiatan jurnalistik sangat erat
hubungannya dengan media masa seperti majalah, koran, tabloid. Untuk itu demi
mempengaruhi berkembangnya penyampaian informasi secara efektif dan efisien dan
guna meminimalisasi masalah global yang di hadapi yaitu pemanasan global,
pemanfaatan teknologi canggih seperti ponsel pintar atau Pad sangat dapat digunakan untuk mengakses informasi.
Meningkatnya suhu di dalam pemanasa
global memberi banyak dampak buruk pada berbagai aspek kehidupan manusia. “Bahkan sebuah riset menunjukkan, kenaikan suhu 1
derajat celcius menyebabkan naiknya angka kematian menjadi 300.000 per tahun akibat
penyakit dan mutu makanan mengandung bahan kimia (HarianAnalisa,http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/26/4203/upaya_mengurangi_dampak_pemanasan_global/#.T7yc9Nxo1y4,
Rabu, 23-05-2012, 12.00). Dari sekian
banyak, salah satu hal yang mempengaruhi adalah degradasi lingkungan yang di
cemarkan oleh pencemaran limbah kertas. Hemat dalam penggunaan kertas dapat
mengurangi meningkatnya pemanasan global. Seperti halnya, kertas adalah berasal dari bahan dasar kayu
dan dapat di asumsikan bahwa berapa banyak pohon yang akan di tebang setiap
harinya. Dengan mengurangi pemakaian
kertas akan berkurang juga penebangan pohon sehingga semakin banyak karbon di
oksida yang dapat di serap di udara untuk paru-paru manusia. Dalam hal ini,
penggunaan media berbahan kertas sangat tidak efesien.
Gaya
hidup memacu masyarakat modern untuk lebih memanfaatkan teknologi yang ada
untuk menggunakan ponsel pintar atau Pad. Dengan asumsi, membaca koran, majalah
atau tabloid untuk mengetahui segala informasi tentang olahraga, politik,
fashion dan kesenian tidak hanya di lakukan dengan membeli majalah, koran atau
tabloid tetapi bisa di lakukan dengan pemanfaatan fitur yang ada pada ponsel
pintar. Selain itu, pemanasan global yang terus meningkat bisa di minimalisasi
dengan mengurangi pemanfaatan media masa berbahan kertas. Hal tersebut tentunya
memiliki kelebihan dan kelemahan. Jika kelebihannya adalah mempermudah
komunikasi jurnalistik dengan memanfaatkan teknologi yang ada, maka
kelemahannya adalah tak banyak masyarakat yang berminat atau lebih mementingkan
membeli ponsel pintar ketimbang dengan kebutuhan pokok. Untuk itu, demi
pencapaian perkembangan jurnalistik yang akan datang seiring dengan upaya
meminimalisasi pemanasan global, perlu adanya keseimbangan dan kesesuaian terhadap
teknologi yang semakin meningkat dengan memanfaatkan ponsel pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar